Ternyata Asli!

Hari ketujuh perburuan rangka sepeda kembali dimulai. Satu per satu kata kunci dicoba hingga mengantarkan saya pada satu barang yang tak biasa.
Malam itu saya terjaga. Meski lampu kamar sudah mati, jempol kanan dan kiri saling berkolaborasi mengeksplorasi kata kunci yang paling akurat untuk menemukan produk yang paling tepat. Ya, saya sedang berburu komponen lain untuk calon sepeda saya. Berhubung tabungan sudah saya sisihkan sebesar Rp. 500.000, kali ini waktunya mencari bagian terbesar: rangka sepeda (frame).

Sebenarnya sudah sejak 7 hari lalu saya berulang kali membuka mesin pencari, portal e-dagang, hingga forum-forum di Facebook. Banyak sekali tawaran dari harga tertinggi hingga terendah, kualitas paling apik dengan rupa ciamik. Namun tawaran-tawaran itu hanya berakhir dalam fitur Saved Items atau Wishlist saja. Saya masih enggan berhenti berjuang sampai benar-benar mendapat rangka yang spesifik: frame balap jadul chromoly. 😅 Ya, sangat sulit mencari item ini. Paling mentok saya terdampar di dua laman pelapak asal Solo yang menjual frame balap jadul berbahan chromoly seharga Rp. 1.200.000,- dan Rp. 1.400.000,-. Harganya masuk di kantong memang, namun saya masih urung mencari alternatif lain.

Barang sudah dikemas. Saya meyakini rangka model lama ini chromoly asli karena tidak terlihat karat sama sekali.


Tiba-tiba, sebuah produk yang sesuai ekspektasi saya muncul di tengah laman hasil pencarian. Bingkai sepeda balap chromoly itu difoto ala kadarnya, dijual seharga Rp. 350.000,- saja dari semula Rp. 500.000,-. Tanpa ragu, saya segera menghubungi pelapak dengan mengirimkan foto terbaru barang yang Ia jual. Gambar diterima, ternyata barang sudah dikemas dan siap kirim. Segera saya masukkan produk ybs. ke dalam keranjang belanja. Sebelum benar-benar checkout, saya kembali membuka bagian deskripsi. Apakah saya sedang membaca keterangan yang benar: ada frame balap jadul chromoly seharga rangka sepeda biasa berbahan hi-ten (besi, paling murah dan berat).

= = = = = = =
update: stok tinggal 1

lapak tayang = stok ready

jika serius silahkan langsung beli, harga nett, sudah sangat murah.

Frame Sepeda Balap jadul size 52 ukuran roda bisa pakai 27 atau 700c

dropout semi verti

kondisi mulus tidak ada penyok, frame utuh

bisa juga buat Fixie atau Fixed Gear

+ fork 27 chrome + headset chrome pacific
= = = = = = =

Sebelum checkout, tengah malam itu saya segera hubungi Habib. Ia orang yang saya percaya untuk merakitkan sepeda ini. Selain sudah berkecimpung dalam dunia otomotif khususnya sepeda motor, berbakat ngelas besi dan ngecat rangka, juga lebih mengerti soal sparepart sepeda ketimbang saya, Ia sudah memperbaiki banyak sekali sepeda. Jadi, apa alasan lain untuk tidak mempercayai teman sendiri untuk merakitkan sepeda? Selama proses pencarian ini pun Habib membantu saya menelusuri satu per satu forum jual beli sepeda Facebook dan menawarkan opsi terbaik yang Ia dapat.

Foto kiriman pelapak, rabun karena kamera justru fokus pada latar


'Yakin cromoly udu'
'Tapi porok e koyo crome'

Habib sempat berpendapat, dengan model frame lama, jarak antar sepeda dengan seat tube mungkin akan sedikit berjarak sehingga sepeda terlihat panjang atau mungkin mempengaruhi fisiologis saya ketika bersepeda. Ya, 52 cm adalah jarak dari head tube (tempat stang) hingga seat tube (dudukan jok). Ia pun merekomendasikan pilihan saya, namun sedikit ragu begitu tahu barang dikirim dari Malang, Jawa Timur.

Supaya meyakinkan pilihan, saya segera cek reputasi pelapak terlebih dahulu. Ini adalah salah satu cara supaya tidak kecewa atau malah tertipu. Maklum, portal jual beli saat ini sudah memiliki pengguna yang besar sehingga orang yang jahat pun bisa saja ikut masuk ke dalam sistem mengelabui orang.

Pelapak yang saya sambangi rupanya Pedagang Besar dengan Super Seller. Meski dagangannya tidak banyak dengan berbagai macam jualan, akunnya sudah bergabung dengan Bukalapak sejak 28 Maret 2011. Ratingnya tinggi dengan 135 masukan dan 100% puas. Meski begitu, saya tidak langsung percaya. Apalagi sejak insiden Bukalapak kebobolan, apakah rating ini dibuat oleh manusia (generik) atau robot. Rupanya memang diisi oleh akun asli. Oke, saya segera kembali ke laman checkout.

Di laman checkout, segera saya isikan rincian alamat. Beruntung sedang work from home, sehingga apabila paket tiba, mungkin saya sedang di kosan. Sejak pembelian saat ini, saya baru tahu kalau Dana bekerjasama dengan Bukalapak, ketika Lazada dengan Ovo, JD.id dengan GoPay, dan Shopee dengan ShopeePay-nya. Beruntung lagi untuk topup Dana tidak dikenakan biaya admin melalui BNI mobile banking. Segera transaksi senilai Rp. 393.821,- itu saya selesaikan. Beres.

***

Saya sedang berada di Samsung Service Center ketika panggilan dari kurir Sicepat masuk. Si kurir bertanya lokasi kosan saya diantara belantara Pogung. Memang Pogung Raya dikenal sebagai labirin, kawasan yang membingungkan bagi orang awam yang baru saja memasukinya. Bahkan di Twitter sempat ngetren meme Maze Runner dengan gambar gapura Pogung. Setelah saya pastikan lokasi kosan ada di Google Maps, kurir segera menyelesaikan pengantaran.

Eh, paket datang


'Kae lho mau ono paket. Kowe ameh nggawe pit po?' ujar nenek kos menyapa saya.
"Nggih mbah, ndamel anyaran niki."
'Lha pit sing kae nggone sopo?'
"Niku nggene rencange kula sing nyambut gawe ting Sulawesi mbah. Ditinggal mergo mboten saget dibeta to."

Tahulah ekspresi kebahagiaan orang yang baru dapat paket meski dia sendiri yang beli. Segera saya lakukan unboxing. Rangka sepeda ini terasa jauh lebih ringan dari rangka yang ada di bengkel MK Kustom. Paket ini dikirim pada Senin dan tiba Rabu, dua hari kemudian. Padahal kalau pakai jasa antar Sicepat reguler, seharusnya tiba dalam lima - enam hari sih. Cuma dibungkus bagor. Dengan hati-hati saya potong bagor dengan gunting, dan tada... rangka sudah dibeli.

Meski harganya jauh di bawah harga pasar, rangka chromoly ini asli


Saya mengecek betul detail dari rangka ini. Stok lama, dan mungkin bekas pakai sepeda lain, namun saya sama sekali tidak melihat adanya karat, retak, atau cacat pada fisik rangka ini. Ada nomor seri di bawah seat tube sebagai penanda rangka ini diproduksi oleh siapa dan kapan.

Segera saya sambungan antara rangka dengan dua roda sepeda yang sudah lebih dulu dibeli. Karena tidak punya alat, saya cukup masukkan roda belakang ke dalam rangka, pasang porok (fork) ke dalam head tube, lalu pasangkan roda depan dengan porok. Hmm, terasa janggal. Kelihatannya tidak cocok atau rangkanya terlalu tebal? Entahlah. Yang pasti saya akan meminta Habib dari MK Kustom untuk menyelesaikan sisanya.

Ada perasaan ragu karena tampaknya rangka dan roda tidak cocok


Kurang lebih saya sudah menghabiskan dana Rp. 900.000 untuk dua komponen ini.