Blog ini sedang dalam masa pemeliharaan.

Strategi Bertahan Hidup (di Masa PPKM) Bersama ShopeeFood

Cocok buat perantau melarat seperti saya di Jogja.

Pertama-tama, ini bukan postingan bersponsor ya, hehe.

Jadi, setelah menyadari banyak ranger oranye di jalanan, saya mulai mencoba untuk menggunakan layanan ShopeeFood. Di Jogja, layanan ini baru genap satu bulan tersedia. Awalnya saya skeptis, mungkin harga makanan di aplikasi oranye ini tidak jauh berbeda dengan layanan pada aplikasi duo ijo sebelah. Namun pandangan saya berubah sejak Mbak Devi memesan kopi dari aplikasi padahal Ia dan saya sedang berada di kafe tersebut. Saya lupa kalau ketika ada pemain baru dalam pasar, tentu Ia akan menggelar promo secara jor-joran. 

"Lumayan lho gue cuma bayar 15ribu aja," ujar Mbak Devi senang. Ah sial, andai saja saya mengecek aplikasi sebelum menghadap kasir, mungkin 23 ribu rupiah bisa dihemat. Tapi yaudalaya, toh saya juga belum lagi memasang aplikasi ecommerce terbesar di Indonesia ini. Wajar kalau belum menyadari adanya promo ini-itu di sekitaran saya.

Sebagai perantau, tentu hitung-hitungan rupiah sepeser pun jadi berharga. Apalagi saat ini sedang diberlakukan PPKM Darurat yang mana kita harus berhemat dengan ketidakpastian di tengah pandemi. Maka berikut tips-tips dari saya untuk bisa hemat dengan memanfaatkan promo layanan antar makanan.

Hati-hati Celah Biaya Transfer

Beberapa hari kemudian, saya memutuskan untuk mengisi saldo ShopeePay. Ya, untuk bisa menggunakan promo makanan berupa vocer yang harus diklaim, pengguna harus menggunakan ShopeePay dalam opsi pembayaran ketika Checkout. Okelah tak masalah, toh saya menggunakan mobile banking dalam bertransaksi. Untuk mengisi ShopeePay, saya cukup mentransfer sejumlah nominal ke nomor akun virtual (virtual account) yang telah ditentukan.

EITS, tapi tunggu dulu. Sebelum mengisi saldo ShopeePay, saya sudah lihat rincian biaya sebelum mengisi kata sandi transaksi. Kalau mau topup saldo langsung dari BNI mobile ke Shopee menggunakan VA, tiap transaksi dikenakan Rp. 2.500,-. Biaya ini akan dibebankan pada rekening alias kebijakan dari Bank BNI (sepertinya). Hmm, saya harus putar otak cari cara lain kalau gitu.

Beruntung saat ini sudah ada Flip, layanan jembatan transfer yang membantu meminimalisir biaya transfer antar bank dan dompet digital. Untuk mengisi saldo ShopeePay sangat mudah. Saya hanya perlu mengisi nomor ponsel yang terdaftar pada akun Shopee di aplikasi Flip, mengisi nominal yang akan ditransfer, nanti aplikasi akan otomatis mengeluarkan nominal yang harus dibayar ke rekening Flip terlebih dahulu. Ya, jadi prosesnya dari A ke C harus singgah dulu di B. Setiap transaksi akan menghasilkan kode unik. Misal saya ingin topup saldo senilai Rp. 100.000,-, secara acak Flip akan memunculkan tiga digit angka di belakang, misal Rp. 100.256. Maka Rp. 100.256,- inilah nominal yang akan ditransfer ke Flip. Setelah divalidasi oleh Flip, nominal kode unik ini akan diakumulasikan pada akun Flip-mu dan bisa digunakan untuk beli pulsa, bayar listrik, dsb. Mudah, jadi tinggal beberapa pencet, nominal berpindah dari rekening ke dompet elektronik tanpa ada biaya transfer. Benar-benar tidak ada biaya transfer. 

Coba tebak berapa kali transaksi dihemat

Kode unik memang termasuk pada nominal transfer yang dibayarkan, namun akan diakumulasikan pada akun Flip kamu

Sayang Flip hanya menyediakan 10x transaksi instan setiap bulannya

Sejak awal Juli 2021, Shopee mengeluarkan kebijakan baru, yakni tiap nominal pengisian saldo pada ShopeePay akan dipotong Rp. 500,-. Alhasil bila saya mengisi saldo Rp. 50.000,- saja, maka di laman ShopeePay akan tertera Rp. 49.500,- saja meski dari rekening berkurang Rp. 50.000,-. Sayangnya kebijakan ini tidak bisa dihindari, meski dengan Flip sekalipun. Kebijakan ini sebenarnya sengaja diberlakukan agar berdampak secara psikis pada para pengguna supaya melakukan isi saldo dengan nominal lebih besar, dan saya pun menyadarinya. Tapi tak apalah, selama promo makanan masih diselenggarakan, kemungkinan saldo akan terus saya isi. Misal promo berakhir pun bisa saya alihkan untuk belanja melalui aplikasi, atau membayar ongkos dengan scan QR bagi gerai yang menyediakan opsi pembayaran ShopeePay.

Kalkulasi dengan Kebiasaan Lama atau Cara Lain

Kalkulasi biasa saya lakukan ketika membandingkan dua atau lebih metode untuk satu aktivitas yang sama. Di sini, akktivitasnya adalah makan. Metodenya dengan ambil di lokasi (luring) atau minta diantar (daring). Ambil contoh, makan di Ayam Panggang Sunmor. Bila harus mengambil sendiri, saya harus menyalakan dan memanaskan mesin motor, parkir, serta menanti makanan jadi. Harga seporsi paket ayam panggang hot dihargai Rp. 19.000, sudah termasuk es teh. Di aplikasi ShopeeFood, harganya pun sama. Namun bila saya menambah beberapa item makanan hingga mencapai Rp. 30.000,- maka vocer diskon 50% dan 60% bisa diterapkan sehingga harga turun di rentang Rp. 13.000 s.d. Rp. 19.000. Bisa jadi lebih murah, atau lebih mahal dengan item yang melimpah. Belum lagi ongkir gratis. Maka opsi pesan daring tentu akan saya ambil selama periode promo ini.

Salah satu hal yang menyenangkan di masa promo adalah bisa mencicipi makanan mahal dengan UMR yang sangat murah

Mencicipi makanan mahal dengan trik promo

Ada tiga cara untuk membuat pembelian jadi jauh lebih irit. Pertama, beli untuk dua kali makan. Beberapa warung makan memang menyediakan makanan yang harganya tidak mencapai syarat minimum promo digunakan (Rp. 30.000,-). Untuk mengakalinya, saya gabungkan pembelian dua kali jam makan dalam sekali transaksi (rapel), atau membeli makan dalam porsi besar. Maka, misal harga setelah promo jatuh pada angka Rp. 15.000,-, dibagi dua kali jam makan jadi Rp. 7.500,- saja. Makanan satunya saya simpan supaya ketika masuk jam makan kedua, tinggal disantap. Atau misal membeli makan dalam porsi besar, tinggal dibagi dua. Cara berikutnya, makan untuk berdua atau lebih. Tidak jauh dengan cara pertama, pada cara kedua kamu cukup mengajak orang lain untuk ikut dalam transaksi yang akan kamu lakukan. Misal pembelianmu habis Rp. 15.000,-, maka pastikan pembelian oleh temanmu juga habis pada nominal yang sama supaya mudah saat melakukan split bill nantinya. Dengan cara ini, ketika dihitung-hitung juga akan jauh lebih hemat.

Banyak item saya tambahkan dalam keranjang supaya bisa mencapai syarat minimum promo di angka 30rb

Membeli item yang sama untuk dua orang bisa membuat pembelian makanan jauh lebih hemat

Supaya irit, usahakan harga total kalkulasi makanan mendekati syarat minimum pembelanjaan untuk promo

Kebiasaan Baru: Klaim dan Cek

Kini tiap pagi, saya punya kebiasaan baru: mengklaim vocer dan mengecek daftar rumah makan. Jumlah gerai makanan yang tergabung dalam layanan si oren belum sebanyak ijo memang. Jadi sebelum memasuki jam makan, saya akan cari referensi terlebih dahulu. Biasanya saya akan memperhatikan rating tempat makan, dan jumlah makanan yang berhasil dijual oleh warung tersebut. Kedua hal ini mengindikasikan kepuasan pelanggan sehingga ada kemungkinan returning customer yang melakukan pembelian ulang: kemungkinan enak. Beberapa kali saya juga pernah dibuat gela oleh makanan yang tidak enak, atau overpriced dalam pendapat subjektif saya. Maka akan saya hindari dalam pembelian berikutnya. Memang sesi mencari tempat makan jadi momen terlama, mempertaruhkan prinsip trial and error.

Promo ShopeeFood sangat membantu di tengah PPKM Darurat

Klaim vocer saya lakukan tiap pagi. Di lama beranda ShopeeFood, biasanya ada section kumpulan resto yang sedang ada promo 60%. Ketika dibuka laman restonya, akan ada jejera vocer yang siap diklaim untuk dipergunakan. Saat ini tersedia 3x vocer diskon 60% (maks. 20rb), 3x vocer diskon 50% (maks. 13rb, sebelumnya 15rb), 3x vocer diskon 30% (maks. 13rb), dan 10x vocer gratis ongkir. Ketiga vocer tersebut baru bisa digunakan ketika pembelian makanan mencapai Rp. 30.000,- di luar biaya layanan, ongkir, dsb. Vocer ini akan terus disegarkan setiap hari, maka klaim pun harus dilakukan harian. Tenang, keempat vocer tadi tersedia untuk semua pengguna jadi tidak perlu rebutan.

Jangan lupa lakukan klaim promo setiap hari (bisa diakses dari menu Voucher atau di laman resto dengan promo)

Vocer dengan ketersediaan terbatas biasanya cepat habis, bahkan dalam beberapa detik

Tapi ada satu lagi vocer yang ketersediaannya terbatas. Vocer ini bisa digunakan tanpa minimum pembelian dan bisa dipakai 100% dengan nominal maksimal Rp. 15.000,- Sayangnya untuk mendapat vocer ini, pengguna harus berebut dan dimulai pukul 14:00 setiap harinya (selama masa promo MAGER: MAkan GERatis berlaku). Belum pernah dapat, hehe sad.

Waspada Jebakan Cashless

Hal yang perlu digaris bawahi supaya tidak boros adalah menyadari soal wujud uang. Tidak sedikit orang ternyata jauh lebih boros ketika melakukan transaksi elektronik karena uang tidak berwujud fisik. Perkembangan teknologi memang berhasil mengubah wujud uang ke dalam bentuk digital, berbentuk angka nominal, meski nilainya juga sama dengan uang fisik. Celah psikologis ini yang menjadi alasan mengapa berbagai layanan dompet digital dan bahkan disyaratkan dalam menggunakan jasa digital apapun: supaya kamu terus mengeluarkan uang. Belum lagi sekarang juga muncul layanan paylater dari masing-masing jasa dompet digital yang makin menghipnotis banyak orang untuk berhutang sebelum menggunakan jasa layanan.

Karena adanya celah ini juga saya pun ikut mawas diri. Membatasi transaksi atau belanja harian, serta menghitung ulang total pengeluaran yang kamu miliki bisa menjadi cara supaya tidak terlena dalam jebakan cashless ini. Soal perhitungan keuangan sudah saya bahas di pos yang lain.

***

Well, sebenarnya saya tahu kalau promosi ini adalah salah satu strategi perang dagang antara si oren dengan ijo lainnya. Namun pada masa-masa inilah, konsumen dan driver (mitra pengemudi) sama-sama diuntungkan. Dulu pada tahun 2019 saya juga hampir tiap kali jam makan menggunakan kode promo dari Grebfud. Jatuhnya lebih murah ketika makan dengan orang lain. Makanya, saya yang biasanya beli makan dengan datang langsung ke lokasi karena secara perhitungan lebih murah, jadi kembali menggunakan jasa antar makanan. Selain bisa beli makanan porsi banyak dalam harga yang lebih murah, promo-promo ini juga membantu mengurangi pengeluaran saya untuk makanan.

Cuma seorang pejalan yang gemar memaknai hubungan sosial.

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.