 |
Giat di wilayah Sleman jarang dilakukan mengingat daerah ini paling parah memiliki masalah sampah iklan |
"Terakhir 23 Desember 2017 adalah giat ke-68," ujar Bekti pada Masmin.
Garuk Sampah meski hanya gerakan kolektif biasa, kami membiasakan untuk menghitung berapa kali kami melakukan aksi sederhana ini. Bagai Aksi Kamisan yang selalu dilangsungkan di depan Istana Negara Jakarta setiap hari Kamis, Garuk Sampah rutin melakukan pembersihan dengan berpindah-pindah tempat pada Rabu malam. Selama bertahun-tahun, Garuk Sampah aktif mengkritisi kinerja Pemkot Jogja khususnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terutama terkait penindakan pelanggaran pariwara yang menyebabkan kota kecil ini dikepung #sampahiklan. Aksi kolektif ini akhirnya menunjukkan hasil—Satpol PP Kota Jogja di bawah komando Kasatpol PP Agus Winarto bersedia membuat laporan publik atas kinerja mereka melalui kanal media sosial, baik melalui Instagram, Facebook, maupun Twitter.
Setelah Pemkot Jogja menunjukkan komitmen untuk menjalankan amanat Perda, khususnya terkait sampah iklan, Kopyordinator memutuskan agar Garuk Sampah merambah ke Sleman. Ya, Sleman memang daerah paling kacau tata urbannya. Kabel jaringan semrawut, selokan penuh sampah, kemacetan, jalanan berlubang, hingga sampah iklan adalah pemandangan biasa di sini. Oleh karena itu, Garuk Sampah berniat mengkritisi kinerja OPD Kabupaten Sleman dengan melanjutkan giat yang pernah hiatus.
 |
Tumpukan tali di tiang sempadan tengah jalan depan Universitas Sanata Dharma |
 |
Tercatat ada 12 PJU penuh ikatan tali di sepanjang Jln. Gejayan dari Pertigaan Colombo hingga akses Selokan Mataram |
Masmin tiba di Gerbang UNY sebelum akhirnya 3 relawan lain mengikuti. Pemilihan lokasi titik kumpul di Gerbang UNY memang sengaja dilakukan supaya Kopyordinator dan para relawan dapat merefleksikan seberapa parah sampah iklan di Sleman.
Relawan segera mendirikan tangga lipat, menyandarkan lalu mengikatnya pada tiang PJU. Meski tiang sedikit miring karena pondasi yang sudah rapuh berkarat, Bekti tetap membersihkan tiang PJU ini dari ikatan tali dengan dilengkapi APD. Tiga menit berselang, kapak besinya segera mendarat, memutus tali-tali tersebut.
 |
Tumpukan tali yang akan dijadikan barang bukti tidak bergeraknya OPD Sleman membersihkan sampah iklan |
 |
Tiang PJU yang sudah dibersihkan dari sore hingga petang |
 |
Penulisan alamat ini merupakan bentuk simbolik, namun dibalas dengan pemblokiran akun media sosial @garuksampah oleh Slemin di balik @kabarsleman |
Tempat kami membersihkan tiang adalah kawasan ramai pelintas. Banyak pengendara yang memelankan kendaraan mereka begitu mendekati lokasi giat. Warga setempat pun antusias melihat aksi para relawan dan kawan Garuk Sampah. Jalan Selokan Mataram sebelum terjadinya wabah adalah salah satu wilayah termacet di DIY. Menjadi wajar apabila para pemilik usaha mempromosikan barang atau jasa mereka di sepanjang jalan karena banyak pasang mata melihat. Belum lagi dengan iklan jenis bentang, konsentrasi pengendara bisa dialihkan pada konten/materi iklan.
Giat berakhir lima belas menit sebelum azan maghrib.