Suasana malam di Kotagede begitu dingin. Musim kemarau yang dimulai dengan berhembusnya angin muson dari tenggara dimana belahan bumi bagian selatan mengalami musim dingin ikut membekukan Jogjakarta. Tak heran apabila tahun-tahun sebelumnya, suhu udara malam di Jogja sempat turun hingga mendekati 20 derajat celcius. Dan cuaca seperti menjadi menjadi faktor penghambat dalam giat rutin Garuk Sampah.
***
Beberapa relawan tiba di gudang Garuk Sampah, setengah jam setelah Masmin tiba terlebih dahulu. Kesemuanya bersepeda dari Pleret, Bantul. Setelah mengemasi alat-alat giat dari gudang Garuk Sampah, rombongan bergegas menuju Jln. Perintis Kemederkaan. Rute perjalanan terus menuju ke barat hingga Perempatan Lowanu. Sepanjang perjalanan terlihat beberapa kendaraan roda empat berhenti dan memarkirkan kendaraan mereka di jalur sepeda. Memang jalur sepeda di Kota Jogja tersedia dalam bentuk garis putus-putus saja sehingga tidak efektif melindungi para pesepeda dari bahaya kecelakaan lalu lintas.
 |
Relawan melipat spanduk |
 |
Relawan mencoba melepas spanduk berangka dari tiang iklan yang sebenarnya juga melanggar aturan |
 |
Spanduk yang terpasang menahun biasanya sudah lapuk atau rusak |
 |
Banyaknya spanduk serampangan adalah bukti konkret bahwa selama ini Satpol PP Kota Yogyakarta tidak benar-benar bekerja |
 |
Spanduk yang sudah menahun pun luput dari penindakan oleh Satpol PP Kota Yogyakarta |
Tiba di Perempatan Wirosaban, dengan sigap para relawan menggaruk spanduk roundtag yang menancap pada pohon-pohon perindang. Beberapa relawan lain mengintai pohon-pohon di depannya. Beruntung operasi giat pada malam ini diikuti oleh relawan dari komunitas sepeda tinggi, maka mudah bagi kami untuk menggapai spanduk dan roundtag yang terpasang tinggi.
Patroli dilanjutkan ke Pertigaan Tegal Menukan (Jln. Tritunggal dan Jln. Imogiri Barat). Di sini, banyak
roundtag kadaluarsa yang sudah terpasang bertahun-tahun lamanya. Segera para relawan menggaruk
roundtag lalu melipatnya agar mudah dibawa ke kantor kecamatan terdekat. Beberapa
roundtag kecil dipaku dan tersemat di antara ranting-ranting pohon. Meski banyak semut, kawan Garuk Sampah memberanikan diri mengambil
roundtag tersebut meski gatal-gatal menjadi risikonya. Spanduk-spanduk yang terpasang menahun sebenarnya sudah rusak dimakan usia, namun tetap ditimpa spanduk baru di atasnya.
 |
Relawan bersatu-padu membersihkan sampah iklan |
 |
Meski banyak semut, relawan nekat memanjat pohon untuk melepas roundtag kecil |
 |
Spanduk dipasang berjejer dan saling bersaing |
 |
Berbagi peran agar giat segera selesai |
 |
Relawan berusaha menggapai spanduk meskipun pohon penuh semut |
 |
Pembersihan spanduk Batara yang langganan jadi pelanggar iklan |
Giat berlanjut ke Pasar Telo Karangkajen di Jln. Sisingamangaraja. Pasar ini dinamai demikian karena banyak pedagang yang menjual ketela. Di depannya, ada beberapa tiang yang terikat spanduk pelanggar langganan. Yakni Klinik Pengobatan Batara yang sering dan selalu melanggar regulasi soal pariwara. Meski sudah dibersihkan, klinik ini akan memasang iklan yang sama, di tiang yang sama, namun biasanya lebih tinggi. Sepertinya belum ada teguran serius dari Pemerintah Kota Jogjakarta terhadap usaha medis dari Bantul ini.
Salah satu
roundtag Batara terpasang sangat tinggi. Awalnya para relawan enggan mengambil karena berisiko, selain itu giat kali ini para relawan tidak dilengkapi tangga. Namun relawan tersebut tetap mengambil risiko tersebut. Dengan sepatu pendakinya, Ia panjat tiang berkarat tersebut hingga titik tertinggi. Dengan kapak, Ia lepaskan ikatan spanduk dari tiang. Dalam sekejap, tiang bersih, begitu pula tenaga relawan itu. Diputuskan giat rehat sejenak sebelum menyerahkan #sampahiklan yang terkumpul pada pihak berwajib.
***
Giat berlanjut dengan konvoi menuju Kantor Kecamatan Mergangsan. Sepanjang perjalanan, ada dua spanduk promosi pizza dari kedai setempat yang dipaku ke pohon. Tanpa basa-basi relawan menggasaknya. Rombongan relawan tiba di Kantor Kecamatan Mergangsan dengan membawa 25 spanduk yang terdiri dari 22 spanduk
roundtag dan 3 spanduk bentang.
Posting Komentar