 |
Simpang Pingit dikenal sebagai persimpangan dengan lampu merah terlama di DIY |
Hujan makin deras mengguyur begitu Masmin tiba di Simpang Jetis. Tahun demi tahun lahan kosong di sisi tenggara persimpangan ini masih tetap ditutupi oleh seng. Seng-seng penutup inilah sasaran empuk bagi para pelanggar perda untuk mempromosikan even dan usaha mereka. Di sisi Jln. Prof. Dr. Sardjito, promosi even Jogjajanan 2020 kembali memenuhi dinding seng. Promosi berupa kertas bidang polos. Di sisi Jln. Mangkubumi, sisa-sisa poster Farmasi Cup 2019 masih terpampang dengan jelas, juga poster Agricultural Engineering Week 2020 menjadi pemain baru dalam pelanggaran #sampahiklan. Tak hanya itu, instansi keagamaan seperti Masjid Jogokariyan ikut mendzalimi publik dengan sampah iklan even Ramadhan mereka. Usai dokumentasi dan mengirim teguran, gowes Masmin berlanjut ke Simpang Pingit. Kopyordinator dan 5 kawan Garuk Sampah sudah siap sedia di sana.
 |
Agricultural Engineering Week 2020 UGM adalah penyampah iklan baru dari Universitas Gadjah Mada |
 |
Even Jogjajanan konsisten nyampah iklan dari 2016 |
 |
Sampah iklan dari even Farmasi Cup 2019 UGM |
 |
Sampah iklan dari even SMSR 2020 Sekolah Menengah Seni Rupa dan Jogjajanan 2020 UGM |
 |
Sampah iklan dari usaha potong rambut dan even Agricultural Engineering Week 2020 UGM |
 |
Sampah iklan even Ramadhan dari Masjid Jogokariyan |
Kopyordinator Bekti Maulana tetap menggowes sepeda tinggi meski jauh di Bantul. Beberapa kawan juga bersepeda sembari menikmati gerimis tipis-tipis, sisanya berboncengan supaya menghemat emisi. Ada pula yang datang bersama dengan kawan perguruan tinggi, atau rekan komunitas mereka.
Seperti biasa, Masmin dan Kopyordinator melakukan survei pra-giat. Tujuannya supaya mengetahui fokus area pembersihan guna mengefektifkan kegiatan. Di Simpang Pingit, dinding bangunan selatan toko peralatan bayi jadi medium favorit. Meskipun giat sebelumnya di simpang yang sama hanya berselang 20 minggu (5 bulan) saja, banyak sekali sampah iklan even mahasiswa menempel di sini. Bahkan beberapa sampah iklan dengan berani ditempel di lantai dua bangunan.
 |
Ruang pejalan habis oleh tiang jaringan |
 |
Sampah iklan Cilafest dari Universitas Janabadra |
 |
Sampah iklan dari salah satu produsen kaos di Jogja |
 |
Sampah iklan dari Sekolah Tinggi Psikologi (Stipsi) Jogja |
 |
Sampah iklan Farmasi Cup 2019 UGM di Simpang Pingit |
 |
Sampah iklan Mech Some Noise Jogja Migunani (2019) UGM |
Dua puluh menit berselang, Kopyordinator membuka giat dengan
briefing singkat target pembersihan dan pembagian alat-alat. Rekan dari komunitas NET. Good People merekan vlog mereka. "Selain membersihkan ruang medium jalan, kita juga akan bersihkan tiang-tiang listrik, jaringan optik, dan dinding bangunan. Biasanya tembok di sana (menunjuk ke arah bangunan usang) jadi spot favorit mahasiswa nyampah iklan even mereka," ujar Bekti mengarahkan.
Giat dimulai. Kali ini kawan dan relawan Garuk Sampah tidak dipecah dalam dua kelompok karena sasaran pembersihan sudah jelas. Pertama-tama relawan menyisir Jln. Tentara Pelajar. Tak hanya trotoar, sempadan pemisah jalur di tengah jalan ikut dipindai. Sayangnya beberapa sampah ditemukan menyempil diantara lubang-lubang tanaman perindang yang tidak juga teduh. Kawan beralih membersihkan ke Jln. Kyai Mojo. Ruang pejalan di sisi selatan habis ditanami tiang-tiang listrik, alhasil relawan berjalan di atas aspal sembari dideru klakson pengendara. Di sisi utara jalan relawan fokus membersihkan tempelan 'Telat Bulan' di tiang dan memutus tali yang diikat pada pagar pekarangan warga.
 |
Relawan bergegas membersihkan kawasan pedestrian |
 |
Box control di Jogja umum dipasang merintang ruang pejalan |
 |
Box control jadi salah satu medium favorit mahasiswa untuk nyampah iklan |
 |
Di bawah guyuran hujan, giat ke-257 tetap sukses dilaksanakan |
 |
Kawan dan relawan Garuk Sampah memutus tali pengikat di pagar sebuah pekarangan |
 |
Kopyordinator dengan telaten membersihkan pilar-pilar bangunan toko peralatan bayi |
 |
Meski hujan, relawan tetap antusias membersihkan Simpang Pingit |
 |
Sampah iklan dipasang di lantai dua, Kopyordinator bergegas membersihkannya |
 |
Sempadan pemisah jalan tak luput dari sasaran pembersihan |
 |
Tiang listrik ramping umumnya dipasangi iklan penggugur janin |
Selesai dengan Jln. Kyai Mojo, relawan pun fokus membersihkan sisi timur Jln. Magelang. Fokus pembersihan di wilayah ini hanya sampai Jln. Poncowinatan. Meski hujan semakin deras mengguyur, kawan dan relawan tetap antusias memunguti sampah di sekitaran dinding berbau pesing ini. Bahkan Kopyordinator memutuskan untuk menaiki bangunan untuk membersihkan dinding lantai 2 yang ikut tertempel sampah iklan dari even mahasiswa. Dari pemantauan kami, Simpang Pingit didominasi sampah iklan dari Universitas Gadjah Mada, diikuti Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Janabadra, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Universitas PGRI Yogyakarta. Poster-poster utuh even yang mendominasi datang dari acara Farmasi Cup 2019, Mech Some Noise Jogja Migunani, dan Cilafest.
Giat berakhir. Untuk giat ke-257 kali ini tidak dibuka sesi donasi karena kondisi alat giat masih terawat dan layak pakai. Kawan dan relawan Garuk Sampah pun membubarkan diri.