Sejenak Mencicipi Luar Negeri dari Atambua dan Wini
![]() |
Setelah berusia 22 tahun akhirnya saya mendapatkan pengalaman ke “luar negeri”, tanpa paspor tanpa visa dan bisa dilalui dengan perjalanan darat.
Bisa berpergian ke luar negeri menjadi hal luar biasa bagi orang-orang di Indonesia. Geografis negara yang berbentuk kepualauan menyebabkan akses ke negara lain dari Indonesia harus ditempuh dengan perjalanan laut atau udara. Berbeda dengan negara di Benua Eropa, atau mungkin Amerika yang bisa ditempuh dengan perjalanan darat untuk melintasi negara tetangga.
![]() |
Bem-Vindoa, Welcome to Timor Leste |
![]() |
Tapal batas kedua negara, gerbang Indonesia |
Mengunjungi Pulau Timor, di Nusa Tenggara Timur, tentunya akan sangat disayangkan apabila tidak sekalian menginjakkan kaki ke “luar negeri” alias ke Timor Leste, daerah mantan Indonesia. Wilayah Timor Leste di Pulau Timor tidak terbagi dalam dua kawasan, yang pertama berbatasan dengan daerah Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara, dan yang kedua di daerah Mota’ain, Atambua. Perjalanan ke perbatasan tersebut ditempuh sekitar 2 jam perjalanan darat dari kecamatan Kefamenanu melalui jalan berliku khas pegunungan.
Menurut sejarah yang dikutip dari Wikipedia, Pulau Timor adalah daerah yang terdekat dengan pemukiman Eropa pada saat itu, Timor adalah tujuan dari William Bligh dan pelaut yang setia kepadanya setelah pemberontakan Bounty pada tahun 1789. Pulau Timor juga merupakan tujuan utama bagi korban yang selamat dari kapal karam HMS Pandora, dikirim untuk menangkap para pemberontak Bounty.
Pulau ini secara politik dibagi menjadi dua bagian selama berabad-abad. Belanda dan Portugis berjuang untuk mengontrol pulau itu sampai melalui perjanjian Lisboa pada tahun 1859, tetapi mereka masih belum secara resmi menyelesaikan masalah perbatasan hingga tahun 1912. Timor Barat atau dikenal sebagai Timor Belanda sampai 1949 ketika menjadi Timor Indonesia, sebuah bagian dari bangsa Indonesia yang dibentuk dari Timur Hindia Belanda, sedangkan Timor Leste dikenal sebagai Timor Portugis.
Perjalanan overland dari Indonesia ke Timor Leste di Pulau Timor ini disuguhi panorama mengasyikkan khas alam NTT. Pulau Timor konon adalah pulau karang terbesar di Indonesia, terkesan kering dan tandus namun menjadi pemandangan yang sangat tidak biasa.
Berbagai perbaikan telah dilakukan di daerah perbatasan di Pulau Timor ini. Mungkin akan menjadi pengalaman yang berbeda ketika berkunjung sebelum tahun 2016, karena saat ini pemerintah telah melakukan berbagai pembangunan di daerah perbatasan. Otomatis kondisi Indonesia dengan negara tetangga tidak lagi timpang, seperti yang dulu kita lihat di film-film atau pemberitaan di media. Akses jalan di daerah perbatasan sudah sangat memadai, pun pula dengan pos pengamanan perbatasan dengan gedung yang sangat layak, bahkan menjadi tempat wisata. Pengunjung dapat dengan bebas melalui batas kedua negara ini hingga pukul 4 sore.
![]() |
Gerbang Indonesia di pos perbatasan antar negara |
Dan inilah keunikan orang Indonesia, ketika saya mengunjungi perbatasan hanya orang-orang yang berasal dari Indonesia yang sangat antusias untuk melihat-lihat dan mengabadikan momen di tugu perbatasan. Ditambah lagi tugu perbatasan antar negara kini dibuat sangat apik, atau bisa dibilang sangat Instagramable. Dapat dimaklumi juga karena Indonesia sangat luas, orang-orang yang berasal dari luar Pulau Timor seperti saya, pastinya sangat antusias karena bisa dianggap berkunjung ke luar negeri saat melewati tugu batas negara ini.
Terletak di Pulau Timor yang khas dengan ornamen-ornamen seperti di kain tenun, maka tugu perbatasan turut dibuat dengan ornamen khas NTT. Ditambah dengan panorama pegunungan karang, maka berkunjung ke tugu perbatasan menjadi pengalaman wisata yang spesial.
Posting Komentar